Laman

Senin, 20 Desember 2010

Ketika Langit dan Laut bercinta

Dahulukala, langit dan laut saling jatuh cinta. Mereka saling menyukai di antara satu sama lain. karena begitu sukanya laut terhadap langit, warna laut sama dengan warna langit. Begitu juga sebaliknya, karena begitu cintanya langit terhadap laut, warna langit sama dengan warna laut.

Setiap senja datang, si laut dengan lembut sekali membisikkan kata-kata "Aku Cinta Padamu" ke telinga langit. Setiap kali langit mendengar bisikan penuh cinta laut terhadapnya, langit tidak menjawab apa-apa , hanya tersipu-sipu malu dengan wajah kemerah-merahan.

Suatu hari, datanglah awan. Melihat kecantikan si langit, awan terus jatuh hati terhadap langit, bak cinta pandang pertama. Tetapi tentu saja langit hanya setia mencintai laut. Setiap hari, langit hanya mau melihat laut saja. Awan merasa sedih tetapi ia tidak berputus asa mencari cara dan akhirnya mendapat satu akal. Awan mengembangkan dirinya seluas dan sebesar mungkin serta menyusup ke tengah-tengah di antara langit dan laut. Ia berusaha menghalangi pandangan langit dan laut terhadap satu sama lain.
Laut berasa marah karena tidak dapat melihat langit. Laut mengeluarkan gelombangnya untuki mengusir awan yang mengganggu pandangannya. Tetapi tentu saja usahanya tidak berhasil. Lalu datanglah angin yang sejak dulu mengetahui hubungan cinta langit dan laut. Angin merasa perlu membantu langit dan laut menyingkirkan awan yang mengganggu kasih sayang mereka yang sekian lama terjalin.

Dengan tiupan keras dan kuat, angin meniup awan. Lantas terpecah-pecahlah awan menjadi serpihan ke banyak bagian, sehingga ia tidak berupaya lagi melihat langit dengan jelas dan tidak mampu lagi untuk mengungkapkan perasaannya terhadap langit. Karena rasa tersiksa menanggung perasaan cinta yang menggunung tinggi terhadap langit, awan menangis sedih.

Hingga sekarang, kasih antara langit dan laut tidak dapat dipisahkan. Kita juga dapat melihat di mana mereka menjalin kasih.
Setiap kali memandang ke ujung laut, di mana ada garisan horizon yang menemukan langit dan laut, di situlah mereka sedang memadu kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Intense Debate Comments